Pernah juga mungkin agan-agan sekalian mengalami kejadian yang sangat membosankan dalam mengolah data menggunakan MS Excel, misalnya separator angka yang sudah kita setting menggunakan tanda titik (.) ternyata tiba-tiba berubah menjadi koma (,). Wal hasil,... semua formula yang telah kita buat akan error.
Nah kejadian inilah yang baru saja saya alami,..semua formula yang tadinya sudah benar tiba-tiba menunjukkan hasil #VALUE!. Sepintas mungkin kita jengkel, karena kita harus merubah berbagai formula yang kita buat, terlebih kalau formula yang kita input adalah formula bertingkat,..
Tapi tenang saja agan-agan sekalian jangan kuatir, saya akan mencoba membagi cara mengembalikan seperti semua (tanda separator desimal kembali ke titik (.) lagi).
To the Point saja,..
1. di work sheet yang bermasalah buka tab File, kemudian klik option
2. Selanjutnya pilihlah tab Advance dan lihatlah ke bagian Use System Separator, jika tercentang, maka hilangkanlah centangnya dengan cara di klik di gambar centang nya
3. Kemudian klik OK, maka angka pada work sheet akan kembali seperti semula (pemisah desimal adalah tanda titik (.))
Langkah ini juga bisa dilakukan untuk sebaliknya,..
Note: langkah ini saya lakukan di MS. Office 2010.
sekian tips kali ini,..semoga bisa membantu,..
Berbagi kepada sesama, hidup yang barokah itu tidak mesti harus kaya, bergelimang harta, tetapi hidup yang barokah adalah hidup yang sesuai dengan perintah-Nya dan berguna bagi orang lain
Translate
Search This Blog
Thursday 28 June 2012
Saturday 9 June 2012
Update Pemain Winning Eleven 8i
Bagi temen-temen yang masih hoby maen WE8 ni aku udah buatin update-an pemainnya, update-an meliputi :
Per Mertersacker sudah ke Arsenal
Papiss Cisse sudah ke Newcastle
Maduro ke Sevilla
Shinji Kagawa ke MU
Christian Tello-I. Cuenca ke tim Utama Barca
dan masih banyak lagi,...yang aku sampe lupa karena lumayan banyak,..
ini saya share via 4shared saja biar agak enak dan bisa didonlot agan agan sekalian Lansung aja gan,..
http://www.4shared.com/file/BFJYyvna/KONAMI-WIN32WE8UOPT.html
Per Mertersacker sudah ke Arsenal
Papiss Cisse sudah ke Newcastle
Maduro ke Sevilla
Shinji Kagawa ke MU
Christian Tello-I. Cuenca ke tim Utama Barca
dan masih banyak lagi,...yang aku sampe lupa karena lumayan banyak,..
ini saya share via 4shared saja biar agak enak dan bisa didonlot agan agan sekalian Lansung aja gan,..
http://www.4shared.com/file/BFJYyvna/KONAMI-WIN32WE8UOPT.html
Monday 13 February 2012
Menikah (Tak Hanya Memadu Kasih)
Nasehat untuk yang belum menikah,
seperti penulisnya :
Menikah
(Tak Sekedar Memadu Cinta)
"Rumahku surgaku",
sebuah kalimat yang pernah disabdakan Rasulullah SAW secara singkat saat salah
seorang sahabat bertanya mengenai rumah tangga beliau. Sebuah ungkapan yang mungkin
tak terhingga nilainya, dan tidak dapat
diukur dengan parameter apapun. Sebuah idealisme yang menjadi impian semua
keluarga. Tapi untuk mewujudkannya dalam sebuah rumah tangga (keluarga)
ternyata tidaklah mudah. Tidak seperti yang dibayangkan ketika awal perkenalan
atau sebelum pernikahan. Butuh proses, butuh kesabaran, butuh perjuangan,
bahkan pengorbanan juga bekal ilmu
pengetahuan yang mencukupi!
Saat ini, persoalan dalam keluarga membuat banyak pasangan suami
istri dalam masyarakat kita menjadi gamang. Baik yang datang dari dalam maupun
dari luar. Wajar, karena itulah hakikat hidup. Bukan hidup namanya jika tanpa
masalah. Justru masalah yang membuat manusia bisa merasakan kesejatian hidup,
menjadikan hidup lebih berwarna dan tidak polos seperti kertas putih yang
membosankan. Namun jangan sampai masalah-masalah itu mengendalikan diri kita
hingga kita kehilangan hakikat hidup.
Lihatlah akhir-akhir ini hamper disepanjang, begitu banyak pasangan
yang mengajukan perceraian ke pengadilan agama dengan berbagai macam alasan.
Memang yang lebih banyak terangkat adalah kisah rumah tangga para selebritis
yang tak henti menghiasi layar kaca tentang rusaknya hubungan rumah tangga
mereka. Tapi sesungguhnya itu hanya puncak sebuah gunung es. Karena masyarakat
awam pun tak sedikit yang rumah tangganya bermasalah, bahkan mereka yang
mendapat sebutan aktivis dakwah. Padahal yang perlu kita ingat-ingat dan kita
sadari bahwa perceraian adalah hal yang paling dibenci oleh Allah, walaupun
Allah telah menghalakan cara tersebut. Bahkan dengan adanya perceraian tersebut
‘arsy-nya Allah pun sampai bergoyang karena adanya dua insan yang memutuskan
bercerai dan memutus hubungan keluarga yang telah terjalin, dengan alasan apapun.
***
Begitu banyak buku-buku pernikahan yang beredar di pasaran, bahkan
sebagian menjadi best seller. Tak hanya buku-buku non fiksi, bahkan para
fiksionis pun lebih senang mengangkat tema-tema merah jambu karena lebih
disukai pasar. Isinya kebanyakan bersifat provokatif kepada orang-orang yang
belum menikah agar segera menikah (seperti saya ini contohnya, baru punya
rencana tapi belum merealisasikannya). Namun sayangnya hampir semua buku-buku
itu isinya terlalu melangit. Banyak yang membahas hanya dalam hal-hal yang
lebih bersifat menyenangkan. Padahal dalam berkeluarga itu tidak hanya senang
saja bahkan ada disebagian keluarga porsi waktu duka lebih banyak dibanding waktu
bahagia karena terbatas dengan segala kekurangan atau bahkan kelebihan yang
dimiliki.
Yan banyak dibahas adalah pernikahan (kehidupan rumah tangga) pada sisi
yang indah dan menyenangkan. Sementara sisi "gelap" pernikahan jarang
sekali dikupas tuntas. Seperti tentang kehidupan setelah pernikahan, tentang
biaya-biaya berumah tangga, dan hal-hal lain yang tentu tidak sepele dalam
rumah tangga. Atau bahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan keluarga besar
yang tidak jarang menghadirkan perbedaan pendangan diantara pasangan.
Isitrahatlah sejenak dari bermimpi tentang pernikahan. Jika mimpi
itu hanya berisi bagaimana mengatasi rasa gugup saat akad nikah. Atau tumpukan
kado dan amplop warna-warni menghiasi 'bed of roses'. Atau kalau hanya
mengharap salam indah dan atau jawaban salam dari kekasih. Apalagi membayangi
bisa menatap, berbicara dan menghabiskan waktu bersama belahan hati tercinta.
Pernikahan tidak cuma sampai di situ, sobat. Ada banyak pekerjaan
dan tugas yang menanti. Bukan sekedar merapihkan rumah kembali dari
sampah-sampah pesta pernikahan, karena itu mungkin sudah dikerjakan oleh
panitia. Bukan menata letak perabotan rumah tangga, bukan juga kembali ke
kantor atau beraktifitas rutin karena masa cuti habis.
Tapi ada hal yang lebih penting, menyadari sepenuhnya hakikat dan
makna pernikahan. Bahwa pernikahan bukan seperti 'rumah kost' atau 'hotel'. Di
mana penghuninya datang dan pergi tanpa jelas kapan kembali. Tapi lebih dari
itu, pernikahan merupakan tempat dua jiwa yang menyelaraskan warna-warni dalam
diri dua insan untuk menciptakan warna yang satu yaitu warna keluarga.
Di tengah masyarakat yang kian sakit memaknai pernikahan, semoga
kita tetap memiliki sudut pandang terbaik tentangnya. Betapa banyak orang yang
menikah secara lahir, tapi tidak secara batin dan pikiran. Tidak sedikit yang
terjebak mempersepsikan pernikahan sebatas cerita roman picisan dan aktifitas
fisik. Hingga wajar jika banyak remaja yang belum menikah saat mendengar kata
menikah adalah kesenangan dan kenikmatan. Hal itu ditunjang oleh buku-buku
pernikahan yang isinya ngomporin. Sementara sesungguhnya yang harus dilakoni
adalah tanggung jawab dan pengorbanan.
Memang pernikahan berarti memperoleh pendamping hidup, pelengkap
sayap kita yang hanya sebelah. Tempat untuk berbagi dan mencurahkan seluruh
jiwa. Tapi jangan lupa bahwa siapapun pasangan hidup kita, ia adalah manusia
biasa. Seseorang yang alur dan warna hidup sebelumnya berbeda dengan kita.
Seberapa jauh sekalipun kita merasa mengenalnya, tetap akan banyak 'kejutan'
yang tak pernah kita duga sebelumnya. Upaya adaptasi dan komunikasi bakal jadi
ujian yang cuma bisa dihadapi dengan senjata yang bernama kesabaran.
Pasangan kita, yang kita cintai adalah manusia biasa. Dan ciri khas
makhluk bernama manusia adalah memiliki kekurangan dan kelemahan diri. Memahami
diri sendiri sebagai manusia sama pentingnya dengan memahami orang lain sebagai
manusia. Pemahaman ini penting untuk dijaga, karena cepat atau lambat kita akan
menemukan kekurangan atau kebiasaan buruk pasangan kita.
Oleh karena itu, bagi yang belum menikah, jangan terlalu banyak
menghabiskan waktu dengan memilih pasangan hidup saja. Apalagi parameternya tak
jauh dari penampilan, fisik, encernya otak, anak orang kaya, pekerjaan mapan,
penghasilan besar, berkepribadian (mobil pribadi, rumah pribadi), berwibawa
(wi...bawa mobil, wi...bawa handphone, wi...bawa laptop), dan sebagainya.
Tapi, pernahkah kita berpikir untuk membantu seseorang yang ingin
mengembangkan dirinya ke arah yang lebih baik hari demi hari bersama diri kita?
Lebih dari itu, pernikahan dalam konteks dakwah merupakan tangga
selanjutnya dari perjalanan panjang dakwah membangun peradaban ideal dan tegaknya
kalimat Allah. Namun tujuan mulia pernikahan akan menjadi sulit direalisasikan
jika tidak memahami bahwa pernikahan dihuni oleh dua jiwa. Setiap jiwa punya
warna tersendiri, dan pernikahan adalah penyelarasan warna-warna itu. Karenanya
merupakan sebuah tugas untuk bersama-sama mengenali warna dan karakter pasangan
kita. Belajar untuk memahami apa saja yang ada dalam dirinya. Menerima dan
menikmati kelebihan yang dianugerahkan padanya. Pun membantu membuang
karat-karat yang mengotori jiwa dan pikirannya.
Menikah berarti mengerjakan sebuah proyek besar dengan misi yang
sangat agung yaitu melahirkan generasi yang bakal meneruskan perjuangan.
Pernahkan terpikir betapa tidak mudahnya misi itu? Berawal dari keribetan
kehamilan, perjuangan hidup mati saat melahirkan, sampai kurang tidur menjaga
si kecil? Ketika bertambah usia, kadang ia lucu menggemaskan tapi tak jarang
membuat kesal. Dan seterusnya hingga ia beranjak dewasa, belajar berargumentasi
atau mempertentangkan idealisme yang orangtuanya tanamkan. Sungguh, tantangan
yang sulit dibayangkan jika belum mengalaminya sendiri...(sekali lagi seperti
saya ini, hehehe,..)
Menikah berarti berubahnya status sebagai individu menjadi social (keluarga).
Keluarga merupakan lingkungan awal membangun peradaban. Dan tentu sulit
membangun peradaban jika kondisi 'dalam negeri' masih tidak beres. Maka butuh
keterampilan untuk memanajemen rumah tangga, menjaga kesehatan rumah dan
penghuninya, mengatur keuangan, memenuhi kebutuhan gizi, menata rumah, dan
masih banyak lagi keterampilan yang mungkin belum atau mungkin lebih tepatnya tak
pernah terpikirkan oleh kita...
Ini bukan cerita tentang sisi "gelap" pernikahan (wong
saya sendiri belum nikah!). Tapi seperti briefing singkat yang
menyemangati para petualang yang bakal memasuki hutan belantara yang masih
perawan. Yang berhasil, bukan mereka yang hanya bermodal semangat. Tapi mereka
yang punya bekal ilmu, siap mental dan tawakkal kepadaNYA. Karena pernikahan
bukanlah sebuah keriaan sesaat, namun ia adalah nafas panjang dan kekuatan yang
terhimpun untuk menapaki sebuah jalan panjang dengan segala tribulasinya.
Pernikahan adalah penyatuan dua jiwa yang kokoh untuk menghapuskan
pemisahan. Kesatuan agung yang menggabungkan kesatuan-kesatuan yang terpisah
dalam dua ruh. Ia adalah permulaan lagu kehidupan dan tindakan pertama dalam
drama manusia ideal. Di sinilah permulaan vibrasi magis itu yang membawa para
pencinta dari dunia yang penuh beban dan ukuran menuju dunia mimpi dan ilham.
Ia adalah penyatuan dari dua bunga yang harum semerbak, campuran dari keharuman
itu menciptakan jiwa ketiga.
Semoga artikel ini bias menembah wawasan bagi saya khusunya, dan
bagi yang membaca ini pada umumnya, agar pandangan kita terhadap pernikahan bias
berimbang, tidak melulu hanya membayangkan setelah menikah dengan pujaan hati,
hidup bersama dengan penuh cinta kasih, bahagia, memiliki anak, dll, tapi harus
kita ketahui bahwa segala resiko setelah kita mengucapkan ‘biqobbiltu
nikakhaha bil mahril madzkur’ (kalo gak salah ya) atau ‘saya terima
nikahnya ,… binti ,…, dengan mas kawin tersebut tunai’ sangatlah besar. Tanggung
jawab dan kesabaran harus menjadi yang nomor satu untuk bisa tetap menjalankan
semuanya agar tetap sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah
kepada hambanya. Semoga kita bias menjadi keluarga yang bahagia dikemudian hari
sampai tutuk pol ajal pati kita
masing-masing, Amieen!!
By Iyanoo_Jokam
Sumber : http://artikelkita.blogspot.com
yang telah dimodifikasi
Subscribe to:
Posts (Atom)